NO MERCY

Aku selalu berusaha menjadi yang terbaik untukmu, menjadi orang yang bisa selalu sabar menghadapi sikapmu, meski terkadang aku juga suka mengeluh pada diriku sendiri karena kurang mampu mengontrol emosiku ketika aku merasa kamu mengabaikan segala yang kuusahakan untukmu.

Aku sempat berfikir bahwa dibalik ketulusan yang kuberikan untukmu kemarin, itu sudah cukup
untuk menjadi orang yang bisa kamu lihat sebagaimana aku melihatmu. Tapi ternyata itu semua belum cukup untuk bisa mendapatkan perlakuan yang sama darimu.

Maaf jika kata-kataku kemarin menyakiti hatimu. Terkadang aku merasa seperti menjadi orang yang tidak pernah dimiliki olehmu di saat kita masih bersama. Aku menyediakan banyak ruang dan waktu untukmu, dengan harapan kamu percaya bahwa aku adalah orang yang bisa kamu andalkan dalam segala hal di kehidupanmu. Tapi ternyata aku masih harus terus berusaha mati-matian dulu untuk bisa diakui sebagai orang yang bisa kamu andalkan, baik saat senangnya kamu maupun disaat sedang hancurnya kamu.

Tidak jarang bukan penjelasan yang aku dapatkan darimu untuk meyakinkanku, justru amarah yang aku terima darimu. Jika kamu bertanya apakah aku lelah? Tentu! Tapi aku jauh lebih lelah ketika melihat kamu melakukan semua hal sendiri tanpa melibatkanku.

Aku mencoba menutup segala kemungkinan yang membuatku sakit dan kecewa di hadapanmu, entah aku masih harus terlihat baik-baik saja atau justru harus aku tumpahkan dengan semua tangisanku yang begitu deras. Tapi yang kutahu aku selalu berusaha untuk tidak menyerah begitu saja.

Aku hanya ingin kita sama-sama bisa berdamai dengan keadaan, dengan apa yang pernah kita berikan, yang kita tangisi bersama, dan semua hal tentang kita yang pada akhirnya lepas dari genggaman kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RIUH YANG BERISIK

PULANG

USANG